Sabtu, 31 Maret 2012

ADA APA DENGAN RENCANA KENAIKAN HARGA BBM ???


    Rencana kenaikan BBM 1 April 2012, menimbulkan kemarahan bagi masyarakat Indonesia, sehingga di berbagai daerah para masyarakat yang tergabung dalam kelompok-kelompok dan aliansi-aliansi masyarakat mulai turun ke jalan-jalan dan menyampaikan kekecewaannya pada rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM pada 1 April 2012. Bahka hal ini memaksa para mahasiswa dan kelompok yang lain untuk turun ke jalan, untuk membela nasib rakyat Indonesia.
    Di berbagai daerah demo penolakan kenaikan harga BBM mulai bermunculan. Selasa (27/3) buruh tuntut penyesuaian upah, karena kenaikan upah minimum yang tidak sesuai dengan kenaikan harga BBM.

    Seorang buruh perempuan menangis saat yasinan di depan gedung Sate, kota Bandung. Mereka merasa terpinggirkan karena kompensasi atas kenaikan harga BBM tidak menyentuuh kalangan buruh, sementara kenaikan upah minimum kota Cimahi naik 4,4%. Angka tersebut tidak sebanding dengan kenaikan BBM. (inilakoran, 28 Maret 2012). Karena itu, para buruh menuntut pemerintah segera membahas penyesuaian upah.
     Tak hanya di Bandung, kemudian di Solo, Jawa Tengah Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo melakukan orasi saat ribuan masa PDIP melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM (inilakoran, 28 Maret 2012). Wawali tidak mengindahkan peringatan dari Mendagri agar kepala pemerintah daerah untuk tidak melawan pemerintah pusat.

    Kemudian di Makasar, terlihat polisi sedang mengamankan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kampus UIN Alaudin Makasar Selasa (27/3) (inilakoran, 28 Maret 2012)
Image
    Tidak sampai disitu, dijakarta pada hari kamis malam seperti yang diberitakan oleh Republika, yang terdiri dari para mahasiswa dari YAI, UKI, dan UBK. Mereka berdemo di jalan Salemba, Jakarta Pusat menolak kenaikan harga BBM, sehingga menjatuhkan korban 3 mahasiswa yang ditenbak oleh aparat kepolisian dengan peluru karet sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit, lalu satu aparat polisi dipukuli oleh masa hingga pingsan dan harus dibawa ke Rumah sakit.

    Malam itu, benar-benar menjadi malam yang mencekam di Salemba, masa yang benar-benar marah membakar  ban di Jalan dan bahkan sampai membakar sebuah mini bus dan sepeda motor milik aparat kepolisian. Lalu aparat kepolisian pun mulai marah dengan tindakan anarkis mahasiswa, sehingga melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet yang menelan 3 korban dari para demonstran (mahasiswa).


    Setelah demonstrasi di Salemba kamis malam, para mahasiswa dari berbagai daerah dan pendemodari aliansi yang lainnya dari beberapa daerah, pada hari jum’at (30/3) berdemo di depan gedung DPR dan juga memblokir  jalan tol dalam kota.


Keputusan Pemerintah

    “Memalukan” kalimat itu-lah yang keluar untuk menyatakan hasil dari kerja pemerintah dalam rapat msalah kenaikan harga BBM 1 April 2012 di gedung DPR.
    Rapat paripurna DPR yang seharusnya mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM atau tidak, berakhir kisruh, Jum’at (30/3). DPR gagal mengambil keputusan untuk menaikan harga BBM per 1 April 2012. Hingga ini diturunkan, rapat DPR masih berlangsung dengan agenda voting opsi yang akan diambil. Lalu kericuhan makin memanas ketika voting dilakukan dan diperpanjang, dan akhirnya keputusan diundur, sebagai mana yang diisyaratkan oleh anggota fraksi partai democrat Benny K Harman saat interupsi mengisyaratkan kenaikan BBM tak perlu satu April 2012. Menurut dia, hal itu mengacu pada lamanya pembahasan RUU APBNP 2012 selama sebulan.
    Menyambug kata Benny, ketua DPR sekaligus pimpinan siding Marzuki Alien mengatakan batas waktu menaikan harga BBM sampai 6 April.
Ada Apa dengan Rencana Kenaikan BBM ?
    Pemerintah keukeuh dengan opsi kenaikan harga BBM. Dari rapat maraton Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dengan pemerintah (senin,26/3) akhirnya juga sepakat dengan postur RAPBN-P (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan) dan condon mengurangi subsidi BBM. Terkait kenaikan harga BBM, implikasi legislasinya DPR harus menganulir Pasal 7 Ayat 6 UU Nomer 11 Tahun 2012, karena didalam pasal 7 termaktub larangan kenaikan harga BBM di tahun 2012.
Opsi menaikkan harga BBM, pemerintah mendasari alasan yang kesannya logis tapi hakikatnya sangat debatable.Diantaranya, kenaikan harga minyak dunia mengharuskan perlunya revisi RAPBN, agar pemerintah tidak bangkrut dan ekonomi tidak kolaps. Alasan lain dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat rapat dengan Banggar DPR (26/3), harga bahan bakar minyak (BBM) harus naik karena ada lonjakkan konsumsi. Lonjakan tersebut ini disebabkan harga BBM bersubsidi di Indonesia yang terbilang murah.
Tak pelak keputusan pemerintah menuai reaksi, mulai dari kalangan politisi parlemen juga masyarakat luas. Dari survei LSI terekam 86% lebih masyarakat menolak kenaikan harga BBM. Dan bahkan meningkatkan keresehan publik yang sangat signifikan. Sekalipun pemerintah sudah menyiapkan kebijakan antisipasi kenaikan harga BBM diantaranya program BLSM selama 9 bulan dengan besaran @ Rp 150.000/bulan dan raskin dalam 14 bulan juga tidak otomatis bisa meredam gejolak penolakan. Bahkan sebagian pejabat (Bupati) daerah juga ikut menolak, tercatat Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Probolinggo HM Buchori, Bupati Bangkalan Jawa Timur Fuad Amin Imron, dan tidak mau ketinggalan Bupati Ponorogo Amin dan Wakil Bupatinya Yuni Widyaningsih bergabung dengan masyarakat dalam aksi penolakan kenaikan BBM. Akhirnya pemerintahan SBY menyiapkan aparat TNI siap on calling membantu Polri mengamankan titik-titik vital dan antisipasi dampak demo yang tidak terduga. (eramuslim.com)
    Rencana Kenaikan BBM dan rapat paripurna yang dilaksanan pada Jum’at (30/3), apakah sebuah drama politik saja atau pengalihan isu yang tengah terjadi pada pemerintah. Okezone.com menyebutkan” Bahwa ada gerakan aneh. Intinya, pemerintahan SBY harus jatuh sebelum 2014 dengan alasan yang dicari-cari oleh kelompok yang sebenarnya tidak mau berjuang di jalan demokrasi ….” (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono [www.suaramerdeka.com, 20-3-2012])
MENJELANG kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April 2012, gerakan penolakan semakin masif, baik di ibu kota maupun di berbagai daerah seantero Indonesia. Demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat semakin membeludak menghadapi kenaikan harga BBM yang direncanakan hingga Rp1.500 per liter atau 33 persen itu.
Kompasiana.com menyebutkan bahwa Rencana pemerintah menaikkan harga BBM ini bisa jadi hanya sebagai pengalihan isu dari runtuhnya popularitas Partai Demokrat (baca:pemerintah) yang tengah berkuasa hari ini. Dari mulai kasus Wisma Atlet Nazarudin hingga menyerang Anas Urbaningrum, daripada menyikapi kenaikan harga minyak dunia. Demokrat mungkin saja kehabisan akal menggiring opini publik untuk berpaling dari kasus korupsi partai pemenang pemilu ini. Pengalihan isu korupsi ke isu kenaikan harga BBM ini bisa dilihat ‘kurang seriusnya’ Presiden SBY mengawal rencana pemerintah ini. Ketidakseriusan ini bisa dilihat dari ‘travelling’ yang dilakukan SBY ke Asia Timur, mengunjungi China dan Korsel. Biasanya, jika pemerintah serius menaikkan harga BBM, presiden akan memantau perkembangan terkini rencana pemerintah ini day to day di istananya. Dan melihat perkembangan terakhir, nantinya pemerintah akan jadi Pahlawan karena tidak jadi menaikkan harga BBM, dengan harapan masyarakat akan sedikit lupa tentang kasus korupsi yang dilakukan Partai Demokrat. Minimal media tidak lagi memblow up berita korupsi partai penguasa ini.
 
Kemudian politik.infogue.com, Jakarta mengatakan hal lain, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK) menduga akan ada beberapa pengalihan isu supaya masyarakat melupakan kasus Century. Isu-isu tersebut tak lain dari kenaikan harga BBM, TLD dan Gas.

"Isu kenaikan harga BBM, PLN dan gas akan didorong untuk melupakan kasus Century. Isunya akan dikuatkan oleh pemerintah. Makin hari makin kelihatan buktinya. Kasus ini dilupakan," ujar Koordinator KOMPAK, Ray Rangkuti dalam diskusi di Warung Omah Sendok, Jakarta, Rabu (9/7).

Ray mengatakan orang-orang yang dianggap bertanggungjawab dalam kasus aliran dana Century mendapat perlindungan dari pemerintah. Salah satu upayanya menurut Ray melalui promosi jabatan.

"Orang yang bersalah selalu dilindungi. Harus diingat DPR pada saat itu meyakini bahwa orang-orang yang disebutkan itu melakukan tindak pidana dan melanggar Undang-undang. Nampaknya memang kasus-kasus yang melibatkan kelompk geng ekonomi itu cepat sekali diselamatkan," tukasnya.

Dani Setiawan dari Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) pun membenarkan. Ada banyak upaya yang akan dilakukan untuk melupakan kasus bombastis ini.

"Rupanya hukum dan politik kita dikuasai oleh kekuasaan besar yang menyetir ekonomi politik kita. Secara moral kita ingin melihatkan kepada publik bahwa jika tidak ditindaklanjuti maka perampokan-perampokan besar akan terjadi lagi di negeri ini," tandasnya.
Lalu apakah rencana kenaikan BBM ini benar-benar sudah menjadi hal yang mendesak keuangan Negara dan mendesak pemerintah untuk menaikan harga BBM. Atau memang benar ada pengalihan isu seperti yang disebutkan Kompasiana.com sebagai pengalihan isu tingkat tinggi pemerinthan SBY atau kasus-kasus yang lain, yang terjadi pada partai demokrat yang bisa menghancurkan pemerintahan SBY.
(L.A.M.)